Meaningful Participation in Local Regulation Making in Indonesia: A Study of Legislative Law Meaningful Participation pada Pembuatan Peraturan Daerah di Indonesia: Sebuah Kajian Hukum Perundang-undangan
- Knowledge of Legislation,
- Meaningful Participation,
- Regional Regulations
Copyright (c) 2022 Alda Rifada Rizqi (Author)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Abstract
The meaningful participation aspect is one of the conceptions born after the Constitutional Court's decision regarding job creation law. It is carefully considered, as well as the right to obtain answers and justifiable reasons for the aspirations that have been conveyed. This study examines the application of meaningful participation in forming Regional Regulations. This research is normative legal research with a concept and statutory approach. The research results confirm that meaningful participation must also be applied in preparing regional regulations as part of the legislation. In this case, meaningful participation in the drafting of Regional Regulations must also be proportional and meaningful in taking into account the dimensions and aspects of local wisdom in the regions. In a further application, the idea of meaningful participation needs to be strengthened in preparing regional regulations and regional legal products by emphasizing the meaningful participation aspect in the Permendagri regional legal products. That is so that the idea of meaningful participation can be adhered to by the regions in drafting regional legal products, particularly in drafting regional regulations.
Downloads
Metrics
References
- M. Farid, “Analisis Yuridis Mekanisme Pengundangan Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau,” J. Law Policy Transform., vol. 3, no. 2, pp. 128–141, 2018.
- E. N. Kristiyanto, “Kedudukan Kearifan Lokal dan Peranan Masyarakat dalam Penataan Ruang di Daerah (Local Wisdom Position and Role of Society in Spatial Planning in the Region),” Rechts Vinding, vol. 6, no. 2, pp. 159–177, 2017.
- A. Redi, Hukum Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan, 1st ed. Jakarta: Sinar Grafika, 2018.
- D. M. Leonita, “Politik Pembentukan Undang-Undang Otonomi Khusus Papua Dan Penerapannya Pada Masyarakat Adat Kabupaten Teluk Bintuni,” Otentik’s J. Huk. Kenotariatan, vol. 4, no. 2, pp. 186–194, 2022.
- I. W. G. Suacana, Desentralisasi dan Otonomi Asimetris bagi Provinsi Bali dan Daerah Istimewa Yogyakarta, 1st ed. Pasuruan: Qiara Media, 2020.
- D. P. D. Kasih, “Perseroan Perorangan Pasca UU Cipta Kerja: Perubahan Paradigma Perseroan Terbatas Sebagai Asosiasi Modal,” Arena Huk., vol. 15, no. 1, p. 25, 2022.
- V. J. Sedubun, “Pembentukan Produk Hukum Daerah Selama Pandemi COVID-19,” Suloh, vol. Edisi Khus, no. 1, p. 5, 2020.
- D. O. S. Nyoman Yosi Andhika Nirmala, Dani R. Pinasang, “Pelaksanaan Kewenangan Fasilitasi Gubernur dalam Pembentukan Produk Hukum Daerah Di Provinsi Sulawesi Utar,” Lex Adm., vol. 9, no. 1, p. 97, 2021.
- W. Indaryanto, “Peraturan Daerah Horison dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 (Tinjauan Yuridis Dana Kompensasi Penggunaan Tenaga Kerja Asing),” Legis. Indones., vol. 19, no. 3, p. 341, 2022.
- I. M. P. Diantha, Metodologi Penelitian Hukum Normatif, Cetakan ke. Jakarta: Prenadamedia Group, 2017.
- F. F. Busroh, “Konseptualisasi Omnibus Law Dalam Menyelesaikan Permasalahan Regulasi Pertanahan,” Arena Huk., vol. 10, no. 2, pp. 227–250, 2017, doi: 10.21776/ub.arenahukum.2017.01002.4.
- N. Lathif, “Teori Hukum Sebagai Sarana Alat Untuk Memperbaharui Atau Merekayasa Masyarakat,” Palar | Pakuan Law Rev., vol. 3, no. 1, pp. 73–94, 2017, doi: 10.33751/palar.v3i1.402.
- B. Z. Tamanaha, A realistic theory of law, 1st ed. Cambridge: Cambridge University Press, 2017.
- M. Z. Aulia, “Hukum Pembangunan dari Mochtar Kusuma-atmadja: Mengarahkan Pembangunan atau Mengabdi pada Pembangunan?,” Undang J. Huk., vol. 1, no. 2, pp. 363–392, 2018.
- M. Jamin, Mulyanto, and S. T. Widodo, “Reformulation of a legal policy affirming recognition of Indigenous community units,” Int. J. Innov. Creat. Chang., vol. 11, no. 8, pp. 473–490, 2020.
- N. Y. Yuningsih, “Modernisasi Politik Sistem Pemerintah Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Tahun 2012,” CosmoGov, vol. 1, no. 1, p. 167, 2017, doi: 10.24198/cosmogov.v1i1.11805.
- M. Al Arif, “Mengkaji Konstruksi Politik Hukum Pengaturan Otonomi Desa Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa,” Arena Hukum, vol. 11, no. 1. pp. 119–138, 2018, doi: 10.21776/ub.arenahukum.2018.01001.7.
- A. Rusli, Zaili and D. Mashur, Pembangunan Berkelanjutan dalam Bingkai Otonomi Daerah, 1st ed. Pekanbaru: Taman Karya, 2020.
- E. Nurbaningsih, Problematika Pembentukan Peraturan Daerah: Aktualisasi Wewenang Mengatur dalam Era Otonomi Luas, 1st ed. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2019.
- Muh. Rival Payapo, Muchlis Hamdi, and Megandaru Widhi Kawuryan, “Proses Pembentukan Perda Mengenai Desa Adat Di Kabupaten Seram Bagian Barat Provinsi Maluku,” VISIONER J. Pemerintah. Drh. di Indones., vol. 11, no. 2, pp. 205–216, 2020, doi: 10.54783/jv.v11i2.198.
- D. Sufianto, “Pasang Surut Otonomi Daerah Di Indonesia,” J. Acad. Praja, vol. 3, no. 2, pp. 271–288, 2020, doi: 10.36859/jap.v3i2.185.
- A. S. Bambang Karsono, Otonomi Daerah: Perspektif Human Security dalam Negara Demokrasi, 1st ed. Bekasi: Ubhara Jaya Press, 2021.
- T. Olechowski, “Legal Hierarchies in the Works of Hans Kelsen and Adolf Julius Merkl,” in Reconsidering Constitutional Formation II Decisive Constitutional Normativity From Old Liberties to New Precedence, 1st ed., Ulrike Müßig, Ed. Passau: Springer, 2018, pp. 353–362.
- M. Harun, “Philosophical Study of Hans Kelsen ’ s Thoughts on Law and Satjipto Rahardjo ’ s Ideas on Progressive Law,” Walisongo Law Rev., vol. 1, no. 2, pp. 195–220, 2019, doi: 10.21580/Walrev/2019.1.2.4815.
- G. Gunatilleke, “Justifying Limitations on the Freedom of Expression,” Hum. Rights Rev., vol. 22, no. 1, pp. 91–108, Mar. 2021, doi: 10.1007/s12142-020-00608-8.
- Satria, “Implikasi Putusan MK terhadap Substansi Undang-Undang Cipta Kerja.” ugm.ac.id, 2021.
- A. J. Saiya, S. S. Alfons, and H. M. Y. Tita, “Partisipasi Masyarakat Dalam Pembentukan Undang-Undang Cipta Kerja,” TATOHI J. Ilmu Huk., vol. 1, no. 6, p. 619, 2021.
- M. Crouch, “The challenges for court reform after authoritarian rule: The role of specialized courts in indonesia,” Const. Rev., vol. 7, no. 1, pp. 1–25, 2021, doi: 10.31078/consrev711.
- B. D. Anggono and F. R. Firdaus, “Omnibus Law in Indonesia: A Comparison to the United States and Ireland,” Lentera Huk., vol. 7, no. 3, pp. 319–336, Nov. 2020, doi: 10.19184/ejlh.v7i3.19895.
- B. D. Anggono, “OMNIBUS LAW SEBAGAI TEKNIK PEMBENTUKAN UNDANG-UNDANG: PELUANG ADOPSI DAN TANTANGANNYA DALAM SISTEM PERUNDANG-UNDANGAN INDONESIA,” J. Rechts Vinding Media Pembin. Huk. Nas., vol. 9, no. 1, p. 17, Apr. 2020, doi: 10.33331/rechtsvinding.v9i1.389.
- H. Xanthaki, “Legislative drafting:a new sub-discipline of law is born,” IALS Student Law Rev., vol. 1, no. 1, pp. 57–62, 2017.
- J. Asshidiqie, Penguatan Sistem Pemerintahan dan Peradilan. Jakarta: Sinar Grafika, 2015.
- K. Marijan, Sistem Politik Indonesia: Konsolidasi Demokrasi Pasca Orde Baru, 6th ed. Jakarta: Kencana, 2019.
- S. Sampe, “Why Political Parties don’t and do Matter in Local Government Elections in Indonesia: A Manado Case,” Rev. Sociol. e Polit., vol. 29, no. 77, pp. 1–19, 2021, doi: 10.1590/1678-987321297703.
- D. M. Aritonang, “Perkembangan Pengaturan Format Dekonsentrasi Di Indonesia (The Evolution of Deconcentration Form Arrangements in Indonesia),” J. Legis. Indones., vol. 14, no. 2, pp. 199–210, 2017.
- F. R. Artioko, “Pengadopsian Partisipasi Masyarakat Yang Bermakna (Meaningful Participation) Dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2022tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan,” Al Qisth Law Rev., vol. 6, no. 1, p. 56, 2022.
- A. M. F. Hesty Kartikasari, “Penolakan Masyarakat Terhadap Pengesahan Omnibus Law Cipta Kerja dalam Perspektif Sosiologi Hukum,” Doktrina, vol. 4, no. 1, p. 43, 2021.
- Suteki, Desain Hukum di Ruang Sosial, 1st ed. Semarang: Thafa Media, 2013.
- M. Loughlin, “The contemporary crisis of constitutional democracy,” Oxf. J. Leg. Stud., vol. 39, no. 2, pp. 435–454, 2019, doi: 10.1093/ojls/gqz005.
- Maria Farida Indrati, Ilmu Perundang-Undangan: Jenis, Fungsi, dan Materi Muatan, Revisi. Sleman: Kanisius, 2020.
- Z. Zaid, F. A. Dawaki, and S. K. Ololade, “Should the State Control Tariffs?,” J. Gov. Public Policy, vol. 8, no. 1, pp. 22–36, 2021, doi: 10.18196/jgpp.811340.
- G. A. Nasir, “KEKOSONGAN HUKUM & PERCEPATAN PERKEMBANGAN MASYARAKAT,” J. Huk. Replik, vol. 5, no. 2, pp. 172–183, 2017.
- Maria Farida Indrati, Ed., A. Hamid S. Attamimi: Gesetzgebungwissenschaft sebagai Salah Satu Upaya Menanggulangi Hutan Belantara Peraturan Perundang-Undangan, 1st ed. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021.
- A. Hidayat and Z. Arifin, “Politik Hukum Legislasi Sebagai Socio-Equilibrium Di Indonesia,” J. Ius Const., vol. 4, no. 2, pp. 147–159, 2019, doi: 10.26623/jic.v4i2.1654.
- M. A. Mahfud, “the Relevance of Ronald Dworkin ’s Theory for Creating Agrarian Justice in Indonesia,” Yustisia, vol. 8, no. 3, pp. 385–399, 2019, doi: 10.20961/yustisia.v8i3.27386.
- B. D. Anggono, “Tertib Jenis, Hierarki,dan Materi Muatan Peraturan Perundang-Undangan: Permasalahan Dan Solusinya,” Masal. - Masal. Huk., vol. 47, no. 1, pp. 1–2, 2018.
- D. A. W. Eriko Fahri Ginting, “Dualisme Kewenangan Pengawasan Rancangan Peraturan Daerah oleh Pemerintah Pusat dan Dewan Perwakilan Daerah,” J. Ilm. Kebijak. Huk., vol. 14, no. 1, pp. 75–90, 2020.
- R. Satria, “Penerapan Metode Regulatory Impact Assessment (Ria) Dalam Penyusunan Regulasi Daerah,” Masalah-Masalah Hukum, vol. 44, no. 2. p. 178, 2015, doi: 10.14710/mmh.44.2.2015.178-189.
- J. Asshiddiqie, Hukum Tata Negara dan Pilar-pilar Demokrasi, Serpihan Pemikiran Hukum. Jakarta: Konstitusi Press dan PT Syaamil Cipta Media, 2005.
- U. S. Martha Eri Safira, “Analisis Pendekatan Teori Keadilan John Rawls dan Teori Moralitas Immanuel Kant Terhadap Caleg Mantan Narapidana yang Lolos Sebagai Anggota Legislatif dalam Pemilu 2019,” Leg. Standing, vol. 3, no. 1, pp. 131–146, 2019.
- S. M. Pratama and H. D. Pambudhi, “Kedudukan, Fungsi, dan Pengawasan Peraturan Kebijakan Kepala Daerah dalam Kerangka Sistem Otonomi Daerah,” Anal. Huk., vol. 4, no. 1, p. 121, 2021.
- A. Ali, Menguak Tabir Hukum, 2nd ed. Jakarta: Kencana, 2017.
- Khalid, Ilmu Perundang-Undangan, 1st ed. Medan: CV Manhaji, 2014.
- K. Prawiranegara, “Implementasi Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik Pada Pemerintahan Kabupaten Dompu,” J. Lex Renaiss., vol. 6, no. 3, pp. 591–604, 2021, doi: 10.20885/jlr.vol6.iss3.art11.
- A. Z. Fanani, “Hermeneutika Hukum Sebagai Metode Penemuan Hukum: Telaah Filsafat Hukum.” http://pa-bengkulukota.go.id, p. 3, 2021.