Vol 10 No 1 (2022): June
Administrative Law

Implementing Pancasila Economic System through BUMDes: A Legal Analysis on Desa Empowerment and Indonesia's Legal Framework
Menerapkan Sistem Ekonomi Pancasila melalui BUMDes: Analisis Hukum tentang Pemberdayaan Desa dan Kerangka Hukum Indonesia

Made Jayantara
Fakultas Hukum, Universitas Pendidikan Nasional, Denpasar, Indonesia *
I Gede Agus Kurniawan
Fakultas Hukum, Universitas Pendidikan Nasional, Denpasar, Indonesia

(*) Corresponding Author


Picture in here are illustration from public domain image or provided by the author, as part of their works
Published June 15, 2022
Keywords
  • Pancasila economic system,
  • BUMDes practices,
  • Desa empowerment,
  • Legal framework,
  • Fair distribution
How to Cite
Jayantara, M., & Kurniawan, I. G. A. (2022). Implementing Pancasila Economic System through BUMDes: A Legal Analysis on Desa Empowerment and Indonesia’s Legal Framework. Rechtsidee, 10(1), 10.21070/jihr.v10i0.975. https://doi.org/10.21070/jihr.v10i0.975
 

Abstract

This normative legal study aims to analyze the application of the Pancasila economic system in Desa through BUMDes. The research focuses on two legal issues: the urgency of implementing the Pancasila economic concept in Desa and constructing Indonesia's legal framework through BUMDes practices. The research results show that Desa requires empowerment and welfare improvement, making the implementation of the Pancasila economic system crucial. BUMDes is expected to implement the Pancasila values in its economic system and prioritize fair distribution of economic resources and community welfare. The legal construction of Indonesia through BUMDes practices can be done by adopting Pancasila economic values and principles of kinship and cooperation. The implication of this study is to encourage policymakers to promote the implementation of the Pancasila economic system and BUMDes practices in empowering Desa and constructing Indonesia's legal framework.
Highlights

  • Urgency of implementing Pancasila values in Desa for empowerment and welfare improvement.
  • BUMDes as a means to implement Pancasila economic system and prioritize fair distribution of resources.
  • Legal construction of Indonesia through adoption of Pancasila economic values and principles of kinship and cooperation.

Keywords: Pancasila economic system, BUMDes practices, Desa empowerment, Legal framework, Fair distribution.

Downloads

Download data is not yet available.

Metrics

Metrics Loading ...

References

  1. H. Sidik, “Meningkatkan peran adan usaha milik desa (BUMDes) sebagai penggerak ekonomi pedesaan di desa Langensari,” J. Pengabdi. Kpd. Masy., vol. 4, no. 1, pp. 21–30, 2020.
  2. R. A. S. Dicky Eko Prasetio, “Optimalisasi Peran Pendidikan Dan Pemberdayaan Masyarakat Dalam Menghadapi Covid-19 Di Desa Sukorejo Kabupaten Bojonegoro,” Pelatihan, Pengembangan, dan Pengabdi. Masy., vol. 1, no. 2, p. 44, 2021.
  3. E. Rahmawati, “Analisis Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (Bum Desa) Di Kabupaten Bandung Barat,” J. Ilm. Ekon. Bisnis, vol. 25, no. 1, pp. 1–13, 2020, doi: 10.35760/eb.2020.v25i1.2386.
  4. M. A. Akbar and M. I. Ghufron, “Sinkronisasi Ekonomi Pancasila Dan Ekonomi Islam,” J. Masharif al-Syariah J. Ekon. dan Perbank. Syariah, vol. 4, no. 1, p. 38, 2019, doi: 10.30651/jms.v4i1.2868.
  5. D. Prasetyo and Hastangka, “Upaya Meningkatkan Pemahaman Epistemologis Pancasila di Perguruan Tinggi,” Integralistik, vol. 32, no. 2, pp. 61–69, 2020.
  6. R. F. E. Pradani, “Pengembangan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Berbasis Potensi Lokal Sebagai Penggerak Ekonomi Desa,” JSEK J. Ekon. dam Stud. Kebijak., vol. 1, no. 1, pp. 14–23, 2020.
  7. A. Alfathanah, P. Pp, D. Setiawan, F. Herry, and W. Amnifu, “Sinergi BUMDes dan Perbankan Untuk Menciptakan Ekonomi Inklusif di Desa Studi Kasus : Desa Padaasih , Kabupaten Cianjur , Provinsi Jawa Barat,” J. Lemb. Ketahanan Nas., vol. 8, no. 2, p. 92, 2020.
  8. B. Harsono and H. Damar, “Inklusifitas Kepala Desa Dala Mendukung Penerimaan Negara Melalui Pengembangan Badan Usaha Milik Desa (Studi Di Desa Panggungharjo),” in Simposium Nasional Keuangan Negara, 2020, pp. 719–1115.
  9. N. Aeni, “Gambaran Kinerja Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Di Kabupaten Pati,” J. Litbang Provinsi Jawa Teng., vol. 18, no. 2, pp. 131–146, 2020.
  10. F. S. Eka Pariyanti, “Peranan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Nelayan Desa Sukorahayu Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur,” Fidusia Ilm. Keuang. dan Perbank., vol. 2, no. 2, pp. 1–12, 2019.
  11. R. N. Pradini, “Strategi Pengembangan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Di Desa Kedungturi Kabupaten Sidoarjo,” J. Pemerintah. Dan Keamanan Publik, vol. 2, no. 1, pp. 57–68, 2020.
  12. N. S. Ce Mulya Rizki Anugrah, Fithri Suciati, “Peranan Badan Usaha Milik Desa Dalam Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat Desa Di Desa Sukajaya, Kabupaten Sukabumi,” J. Ilm. MEA, vol. 5, no. 3, pp. 1719–1728, 2021.
  13. D. O. Susanti and A. Efendi, Penelitian Hukum. Jakarta: Sinar Grafika, 2015.
  14. I. M. P. Diantha, Metodologi Penelitian Hukum Normatif, Cetakan ke. Jakarta: Prenadamedia Group, 2017.
  15. D. Rahardjo, “Ekonomi Pancasila Dalam Tinjauan Filsafat Ilmu.” ekonomikerakyatan.ugm.ac.id, Yogyakarta, 2021.
  16. B. Aswandi and K. Roisah, “Negara Hukum Dan Demokrasi Pancasila Dalam Kaitannya Dengan Hak Asasi Manusia (Ham),” J. Pembang. Huk. Indones., vol. 1, no. 1, p. 128, 2019, doi: 10.14710/jphi.v1i1.128-145.
  17. M. Z. Aulia, “Hukum Pembangunan dari Mochtar Kusuma-atmadja: Mengarahkan Pembangunan atau Mengabdi pada Pembangunan?,” Undang J. Huk., vol. 1, no. 2, pp. 363–392, 2018.
  18. D. P. Dicky Eko Prasetio, Fradhana Putra Disantara, Nadia Husna Azzahra, “The Legal Pluralism Strategy of Sendi Traditional Court in the Era of Modernization Law,” Rechtsidee, vol. 8, no. 1, p. 4, 2021.
  19. I Dewa Gede Atmadja, “Legal Ideology on Social Justice Perspective,” J. Equity Law Gov., vol. 1, no. 2, pp. 158–163, 2021, doi: 10.55637/elg.1.2.4345.158-163.
  20. D. A. Setiawan, “The Implication of Pancasila Values on The Renewal of Criminal Law in Indonesia,” Unifikasi J. Ilmu Huk., vol. 5, no. 2, p. 58, 2018, doi: 10.25134/unifikasi.v5i2.948.
  21. Y. Latif, Negara Paripurna: Historisitas, Rasionalitas, dan Aktualitas, 5th ed. Jakarta: Gramedia, 2015.
  22. Sudjito and T. Hariyanti, “Pancasila as a Scientific Paradigm for Studying Legal Pluralism in Indonesia: a Literary Perspective,” SHS Web Conf., vol. 54, no. 1, p. 02012, 2018, doi: 10.1051/shsconf/20185402012.
  23. F. P. Disantara, B. D. Anggono, and A. Efendi, “Mendudukkan Norma Etika: Perspektif Teori Keadilan Bermartabat terhadap Relasi Etika dan Hukum,” Rechtsidee, vol. 10, no. 2, pp. 1–13, 2022, doi: 10.21070/jihr.v10i0.773.
  24. M. Mustamam, “The Position Of Pancasila In The Arrangement Of The Types And Hierarchy Of Laws,” Int. J. Business, Econ. Law, vol. 23, no. 1, pp. 453–454, 2020.
  25. A. E. Dyah Ochtorina Susanti, “Pancasila Dalam Teori Jenjang Norma Hukum Hans Kelsen,” Legis. Indones., vol. 18, no. 4, p. 518, 2021.
  26. C. M. I. S and T. Prasetyo, “Initiating Law Reform In Indonesia ( From The Dignified Justice Perspective,” S, C. M. I., Prasetyo, T. (2020). Initiat. Law Reform Indones. ( From Dign. Justice Perspect. 3, 14–25., vol. 3, no. 1, pp. 14–25, 2020.
  27. T. Prasetyo and T. A. Handayani, “Theory of Dignified Justice as A Legal Foundation of Law Reform in Indonesia,” Surakarta Law Soc. J., vol. 1, no. 1, pp. 46–54, 2018.
  28. E. Pranoto, “Pembangunan Sistem Hukum Ekonomi Indonesia Berlandaskan Pada Nilai Pancasila Di Era Globalisasi,” J. Spektrum Huk., vol. 15, no. 1, p. 95, 2018.
  29. R. A. B. Kusuma, Lahirnya Undang-Undang Dasar: Memuat Salinan Dokumen Otentik Oentoek Menyelidiki Oesaha-Oesaha Persiapan Kemerdekaan, 1st ed. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2004.
  30. M. Rohmah, “Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila Melalui Pendidikan Ekonomi,” Util. J. Ilm. Pendidik. dan Ekon., vol. 3, no. 2, pp. 85–94, 2019.
  31. K. M. Kristian, A. N. Shoba, Anggun, and Feryanto, “Mi-Co (Millennial Cooperative): Solusi Rebranding Koperasi Era Milenial Menyongsong Bonus Demografi 2030,” J. Ilm. Akunt. dan Keuang., vol. 2, no. 2, pp. 199–221, 2020.
  32. D. Sabina, D. Anggraeni Dewi, and Y. Furi Furnamasari, “Pancasila Sebagai Dasar Negara dan Implementasinya,” Pendidik. Tambusai, vol. 5, no. 3, pp. 9103–9106, 2021.
  33. M. M. Widhyartono, Arqom Kuswanjono, “Pemikiran Kedaulatan Ekonomi Sukarno dan Aspek Hukum dalam Ekonomi Pancasila,” Melayunesia Law, vol. 3, no. 1, p. 20, 2019.
  34. N. Fadilah, “Tantangan Dan Penguatan Ideologi Pancasila,” J. Digit. Educ. Commun. Arts, vol. 2, no. 2, pp. 66–78, 2019.
  35. M. S. Lia Kian, “Internalisasi Dan Institusionalisasi Kebijakan Ekonomi Pancasila,” Pancasila J. Keindonesiaan, vol. 1, no. 1, p. 47, 2021.
  36. D. Yuanitasari and S. Suparto, “Peran Negara dalam Sistem Ekonomi Kerakyatan Berdasarkan Pancasila untuk Mewujudkan Kesejahteraan Sosial telah,” Acta Diurnal, vol. 4, no. 1, pp. 36–51, 2020.
  37. A. S. Haerisma, “Konsepsi Pemikiran Dasar Ekonomi Islam, Ekonomi Pancasila Dan Ekonomi Kerakyatan Untuk Kesejahteraan Masyarakat,” Al-Mustashfa J. Penelit. Huk. Ekon. Islam, vol. 4, no. 2, pp. 187–199, 2019.
  38. T. N. Dumairy, Ekonomi pancasila : warisan pemikiran Mubyarto, 1st ed. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2016.
  39. U. Adzkiya’, “Analisis Maqashid Al-Syariah dalam Sistem Ekonomi Islam dan Pancasila,” J. Ekon. Syariah Indones., vol. X, no. 1, pp. 23–35, 2020.
  40. A. Hariri, “Rekonstruksi Ideologi Pancasila Sebagai Sistem Ekonomi Dalam Perspektif Welfare State,” J. Huk. Replik, vol. 7, no. 1, p. 19, 2020, doi: 10.31000/jhr.v7i1.2447.
  41. A. Fuad and D. H. Ilmi, “Konsep Ekonomi Pancasila Dan Relevansinya Terhadap Nilai-Nilai Ekonomi Islam Studi Atas Pemikiran Prof. Dr. Mubyarto,” J. Syariah, vol. 9, no. 1, p. 41, 2021.
  42. I. F. Mahalizikri, “Membangun Masyarakat Desa Melalui Pemberdayaan Ekonomi Dengan Budidaya Tanaman Pucuk Merah Pada Unit Usaha BUMDes Desa Sepotong,” Iqtishaduna J. Ilm. Ekon. Kita, vol. 8, no. 1, pp. 89–100, 2019, doi: 10.46367/iqtishaduna.v8i1.154.
  43. Amrina Rosyada, “Pendampingan Pembentukan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Desa Kendalasem Wedung Demak,” Din. J. Pengabdi. Kpd. Masy., vol. 3, no. 2, pp. 235–243, 2020, doi: 10.31849/dinamisia.v3i2.3292.
  44. S. Dunggio, “Pengaruh Kemampuan Terhadap Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes),” Gorontalo J. Public Adm. Stud., vol. 3, no. 1, pp. 15–24, 2020.
  45. B. la Suhu, R. M. Djae, and A. Sosoda, “Analisis Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Di Desa Geti Baru Kecamatan Bacan Barat Utara Kabupaten Halmahera Selatan,” J. Gov. Archipel., vol. I, no. 1, p. 6, 2021.
  46. H. Sofyani, R. Atmaja, and S. B. Rezki, “Success Factors of Village-Owned Enterprises (BUMDes) Performance in Indonesia: An Exploratory Study,” J. Account. Invest., vol. 20, no. 2, 2019, doi: 10.18196/jai.2002116.
  47. E. Ruslina, “Asas Kebersamaan Dan Kekeluargaan Sebagai Dasar Pembangunan Hukum Ekonomi Indonesia,” Sasana, vol. 5, no. 2, p. 169, 2019.
  48. H. A. Pradana and S. Fitriyanti, “Pemberdayaan dan Percepatan Perkembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Dalam Peningkatan Ekonomi Masyarakat dan Peningkatan Pendapatan Asli Desa,” J. Kebijak. Pembang., vol. 14, no. 2, pp. 133–146, 2019.
  49. A. P. Sawitri, T. Afkar, M. Suhardiyah, and Suharyanto, “Penguatan Pengelolaan Keuangan BUMDes Sebagai Upaya Menuju Desa Mandiri di Desa Kebontunggul Mojokerto,” JPM (Jurnal Pemberdaya. Masyarakat), vol. 5, no. 2, pp. 470–476, 2020, doi: 10.21067/jpm.v5i2.4324.
  50. A. Suntoro, “Implementasi Pencapaian Secara Progresif dalam Omnibus Law Cipta Kerja,” J. HAM, vol. 12, no. 1, pp. 1–18, Apr. 2021, doi: 10.30641/ham.2021.12.1-18.
  51. N. F. Muhammad Faiz Aziz, “Mewujudkan Perseroan Terbatas (PT) Bagi Usaha Mikro Kecil (UMK) Melalui Rancangan Undang-Undang Tentang Cipta Kerja,” RechtsVinding Media Pembin. Huk. …, vol. 9, no. 1, p. 93, 2020.
  52. A. H. Iskandar, SDGs DESA : Percepatan Pencapaian Tujuan Pembangunan Nasional Berkelanjutan, 1st ed. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2020.